ISMIYATI

modul 2.5

MODUL 2.5
Standar Kompetensi : Berkomnikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya
Kompetensi Dasar :2.5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pertanyan dalam
konteks bekrja.
Sumber : BSE
Waktu :4 jam
Indikator
- Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topic pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
- Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak , misalnya untuk memantapkan pema-
haman ( klarifikasi),meminta kepastian ( konfirmasi).
- Menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
- Mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti: me-
mohon,meminta,menyuruh,mengajak,merayu,menyindir,meyakinkan,atau menyanggah.
A. Pengertian dan Fungsi Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang disampaikan dengan maksud mendapat jawaban berupa informasi, penjelasan, atau pernyataan. Jawaban atas kalimat tanya dapat berbentuk jawaban pendek atau panjang.
Kalimat tanya berfungsi untuk meminta jawaban berupa penjelasan, untuk menggali informasi, untuk klarifikasi, atau konfirmasi. Kalimat tanya juga digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang disebut kalimat tanya tersamar. Selain itu, ada juga kalimat tanya yang diajukan tanpa memerlukan jawaban yang disebut kalimat tanya retoris. Pada pelajaran ini, macam-macam kalimat tanya seperti itu akan kita pelajari kembali.
Perhatikan contoh keragaman kalimat tanya berikut.
1. Apakah Anda bersedia ditugaskan di sini? (konfirmasi)
2. Dari semua barang yang ditawarkan ini, mana yang Anda pilih?( pilihan)
3. Di manakah alamat Anda? (menggali informasi tentang tempat)
4. Apakah kita tidak malu menjadi bangsa yang terkenal karena korupsinya?(retorik)
5. Siapa yang tidak hadir hari ini? (menanyakan orang)
6. Bagaimana perasaannya, hanyalah Tuhan yang tahu. (retorik)
7. Diakah orang yang kemarin mencarimu? (klarifikasi)
8. Sudahkah Anda terima kiriman saya kemarin? (konfirmasi)
9. Dapatkah Anda menyelesaikan tugas ini dengan cepat? (menyuruh)
10. Siapakah yang tidak ingin sukses? (retorik)
B. Jenis Kalimat Tanya
Dilihat dari pemakaian secara lisan maupun kalimat, kalimat Tanya dapat dibedakan menjadi kalimat tanya biasa, tanya retoris, kalimat Tanya bertujuan untuk klarifikasi atau konfirmasi, dan kalimat tanya tersamar.
Salah satu ciri kalimat tanya ialah menggunakan kata tanya. Kata Tanya biasanya digunakan untuk pertanyaan yang bertujuan meminta penjelasan atau menggali informasi. Di bawah ini adalah tabel yang berisi macam-macam kata Tanya dan tujuan.



2. Kalimat Tanya Retorik
Kalimat tanya retorik ialah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak mengharuskan adanya jawaban.
Contoh kalimat tanya retorik:
1. Saya tidak habis pikir mengapa dia menolak penugasan itu.
2. Siapa yang bekerja keras, dialah yang akan menjadi orang sukses.
3. Mana mungkin kita mampu membalas jasa kedua orang tua kita.
4. Apakah kita harus kembali dijajah?
5. Bagaimana bisa tugasmu selesai, kerjaanmu hanya bermalas-malasan.
Ciri-ciri pertanyaan retorik:
(1) berbentuk pertanyaan dan penegasan,
(2) terkadang menggunakan kata tanya,
(3) tidak memerlukan jawaban,
(4) orang yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui jawabanya
3. Kalimat Tanya untuk Konfirmasi dan Klarifikasi
Untuk melakukan klarifikasi (penjernihan) maupun konfirmasi
(pembenaran/penegasan), kita perlu mengajukan pertanyaan yang jawabannya cukup perkataan ya atau tidak, atau ya atau bukan. Ada beberapa hal yang menandai bentuk pertanyaan untuk konfirmasi atau klarifikasi, yaitu seperti berikut.
1. Menggunakan informasi tanya dengan menekankan kata-kata yang dipentingkan.
Contoh:
1. Dia yang memukulmu kemarin?
2. Kalau begitu, Bapak yang berada di belakang ini semua?
2. Menggunakan partikel –kah.
Contoh:
1. Inikah yang dinamakan cinta?
2. Anak itukah yang dicari polisi?
3. Menggunakan kata tanya apa atau apakah.
Contoh:
1. Apa Bapak bersedia hadir pada acara peresmian kantor baru?
2. Apakah Anda masih sekolah?
4. Menggunakan kata tidak atau bukan sebagai unsur penegas.
Contoh:
1. Kamu jadi berangkat ke Bandung atau tidak?
2. Minuman ini beralkohol atau bukan?
5. Sebagai penegasan benar tidaknya, menggunakan kata bantu:betul,jadi benar,jadi .
Contoh:
1. Jadi dia yang mendapat rangking satu?
2. Betul kamu yang mengambil uangnya?
3. Jadi benar ayahnya seorang pembunuh bayaran?
4. Benar dia adik kandungmu?
4. Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat tanya tersamar adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tidak langsung bukan untuk menggali informasi, klarifikasi, dan konfirmasi melainkan mengandung maksud-maksud lain.
Beberapa model kalimat tanya tersamar antara lain seperti berikut.
a. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan memohon
Contoh:
1. Terima kasih Anda tidak membuang sampah di sini.
2. Tidak keberatan, kan kamu membawa koper ini?
3. Sudikah Anda mampir ke rumahku?
b. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meminta
Contoh:
1. Masakan Anda kelihatannya lezat sekali?
2. Dapatkah Anda membantu saya hari ini.
3. Bolehkah makanan ini saya cicipi?
c. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyuruh
Contoh:
1. Saya sangat senang jika Anda yang mengerjakan proyek ini.
2. Sebaiknya kamu jangan berangkat sekarang.
3. Maukah adik membantu saya menyelesaikan tugas ini?
d. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak
Contoh:
1.Bukankah Bapak bersedia untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam kegiatan amal ini?
2. Siapkah Anda berangkat sekarang?
3. Bisakah membuat kopi untuk kakek?
e. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan merayu
Contoh:
1. Kamu orang yang sangat handal dalam mengatasi berbagai masalah.
2. Tentunya Anda yang pantas menduduki jabatan ini.
3. Siapa yang menolak berteman dengan orang sebaik kamu?
f. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyindir (mengkritik, mencela,
mengejek)
Contoh:
Memang ya pekerjaannya luar biasa sulit sehingga kamu bias menyelesaikannya dengan cepat. pekerjaan semudah ini tidak biasa diselesaikan dengan benar.
g. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meyakinkan
Contoh:
1. Saya rasa kamu mampu mengerjakannya hari ini?
2. Haruskah aku bersumpah agar kamu percaya?
3. Inikah hasil usahamu.
h. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyetujui
Contoh :
1. Saya kira kita sama-sama sependapat bukan?
2. Mana mungkin saya menolak ajakanmu?
3. Anda setuju dengan usulnya, kan?
i. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyanggah
Contoh:
1. Apakah tidak lebih baik kita tanyakan dulu masalah yang
sebenarnya?
2. Kamu ke sini tidak takut dimarahi ayahmu?
3. Mengapa kamu datang lagi ke sini?
j. Kalimat tanya tersamar untuk menawarkan sesuatu
Contoh:
1. Boleh saya bantu?
2. Anda membutuhkan bantuan saya?
3. Masih adakah yang perlu saya bawakan?
C. Mengutarakan Pendapat dengan Kalimat Tanya yang Santun
Teknik atau cara mengajukan pertanyaan adalah seperti berikut.
(1) Pertanyaan yang diajukan harus relevan dengan topik yang akan ditanyakan.
(2) Pertanyaan yang diajukan benar-benar mengesankan keingintahuan terhadap sesuatu yang
menjadi topik pembicaraan.
(3) Pilihlah kata-kata yang baik dan santun agar mendapat respons yang baik dan mendapatkan
jawaban yang memuaskan..
(4) Hindari pertanyaan yang bersifat subjektif/pribadi.
(5) Pertanyaan yang diajukan harus bersifat menggali informasi sebelum berlanjut ke pertanyaan
yang bersifat konfirmasi atau penegasan.
(6) Jika pertanyaan menuntut sebuah tanggapan atau penilaian dari narasumber ada baiknya jika
Pertanyaan diawali dengan kata “menurut pendapat ...”. Misalnya, ”Menurut pendapat
Bapak, bagaimana peranan pemuda dalam memberantas penyalahgunaan narkoba?”
(7) Pertanyaan tidak bersifat memaksa, menekan, atau cenderung bertujuan mencari kesalahan
narasumber.
Contoh:
Berikut ini contoh sebuah wawancara reporter.terlampir
Keterangan :
Konfirmasi adalah penegasan ,pengesahan,dan pembenaran.
Klarifikasi adalah penjernihan,penjelasan,dan pengembalian kepada apa yang sebenarnya.
TUGAS KELOMPOK
1. Bacalah wacana dialog di awal bab bersama teman sebangku Anda dengan penghayatan. Satu orang sebagai pewawancara, satunya lagi sebagai narasumber. Ucapkanlah secara lisan kalimat tanya dengan intonasi yang tepat. Lakukanlah secara bergantian!
2. Analisislah bersama teman Anda, pemakaian kalimat tanya yang terdapat pada naskah drama di atas. Klasifikasikanlah berdasarkan macamnya!
3. Buatlah dialog singkat dengan menggunakan beberapa kalimat tanya!
4. Jelaskanlah kalimat tanya yang Anda gunakan dalam dialog tersebut!

II. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Carilah kalimat pertanyaan yang bersifat retoris dari cerita drama di atas!
2. Temukan kalimat tanya yang bersifat konfirmasi dari cerita drama diatas!
3. Setelah kamu membaca percakapan dalam naskah drama, jelaska topik pembcaraan
dalam naskah tersebut!
4. Adakah sikap-sikap yang menyimpang dari ketentuan dalam menerapkan pola gilir dalam
Berkomunikasi dalam dialog drama tersebut!
5. Buatlah kalimat tanya tersamar dengan tujuan mengajak, menyuruh meminta masing-masing
dua kalimat.

0 komentar:

online