ISMIYATI

modul 2.6

MODUL 2.6

Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia tingkat Madia
Kompetensi Dasar :2.6 Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja
Waktu : 4 jam
Sumber : BSE
Indikator
- Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri
- Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar dengan menggunakan bahasa
sendiri.

A. Pengertian Parafrasa
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah seperti berikut.
(1) Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi
macam yang lain tanpa mengubah pengertiannya.
(2) Penguraian kembali sebuah teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain,
dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.
Parafrasa mengandung arti pengungkapan kembali suatu tuturan atau karangan menjadi bentuk lain namun tidak mengubah pengertian awal.
B. Cara Membuat Parafrasa
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah bacaan.
(1) Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai untuk memperoleh gambaran umum
isi bacaan / tulisan.
(2) Bacalah naskah sekali lagi dengan memberi tanda pada bagian-bagian penting dan kata-kata
kunci yang tedapat pada bacaan.
(3) Catatlah kalimat inti dan kata-kata kunci secara berurut.
(4) Kembangkan kalimat inti dan kata-kata kunci menjadi gagasan pokok yang sesuai dengan
topick bacaan.
(5) Uraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraf yang singkat dengan bahasa sendiri.
Agar lebih jelas perhatikanlah contoh di bawah ini.


Membuat parafrasa lisan berarti uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar, diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri dengan menerapkan teknik membuat parafrasa sama seperti di atas.
Teknik membuat parafrasa lisan adalah seperti berikut.
(1) Membaca informasi secara cermat.
(2) Memahami isi informasi secara umum.
(3) Menulis inti atau pokok informasi dengan kalimat sendiri.
(4) Mencatat kalimat pokok atau inti secara urut.
(5) Mengembangkan kalimat inti atau kata-kata kunci menjadi pokokpokok pikiran yang sesuai
dengan tema / topic informasi sumber.
(6) Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan
kata atau kalimat sendiri.
(7) Jika kesulitan menguraikannya, hal di bawah ini dapat membantu:
(a) Gunakan kata-kata yang bersinonim dengan kata aslinya.
(b) Gunakan ungkapan yang sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan uraian
aslinya.
(c) Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung atau kalimat aktif menjadi pasif.
(d) Jika berbentuk narasi, bisa menggunakan kata ganti orang ketiga.
C. Memparafrasakan Puisi Menjadi Prosa
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang bentuknya tidak sama dengan prosa atau karangan biasa. Puisi terbagi ke dalam larik-larik atau bait. Pada puisi banyak terdapat kata-kata yang bermakna kias atau konotasi. Oleh karena itu, isi atau tema puisi biasanya tersirat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa ialah seperti berikut.
(1) Bacalah atau dengarkan pembacaan puisi dengan seksama.
(2) Pahami isi kandungan puisi secara utuh.
(3) Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi.
(4) Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat
sendiri.
(5) Sampaikan secara lisan atau dibacakan.



D. Pola Penyajian Informasi Lisan
Penyajian atau penyampaian informasi secara lisan dapat menggunakan pola contoh, pola proses, pola sebab akibat, dan pola urutan/kronologis.
I. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Jelaskan pengertian parafrasa!
2. Jelaskan cara membuat parafrasa!
3. Jelaskan cara membuat parafrasa lisan!
4. Hal apa saja yang dapat diparafrasa!
5. Carilah sebuah puisi, kemudian buatlah parafrasa puisi tersebut!
6. Temukan dialog berupa drama, kemudian buatlah parafrasa dari dialog drama tersebut!
7. Carilah sebuah wacana, kemudian parafrasa wacana tersebut!
8. Jelaskan cara meringkas naskah bila membuat parafrasa tulis!
9. Jelaskan pendapatmu mengapa bila membuat parafrasa tulis, naskah yang akan diparafrasa
harus dibaca sampai selesai!
10. Hal apa sajakah yang dapat digunakan untuk membantu memudahkan parafrsa sebuh wacana
TUGAS MANDIRI :
Agar lebih memahami dan terlatih membuat parafrasa, kerjakanlah tugas berikut:
1. Bacalah bacaan di awal bab ini dengan cermat!
2. Buatlah parafrasanya sesuai dengan langkah-langkah membuat parafrasa.
3. Ungkapkan secara lisan parafrasa tersebut.

Wacana
Pemijahan Ikan Mas Koki Ala Tulungagung Masih Menekankan Kuantitas daripada Kualitas
Siapa pun orangnya pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis ikan ini. Mas Koki adalah salah satu ikan hias paling populer sejak dulu. Selain perawatannya mudah, ikan ini juga lebih mudah untuk dipijahkan, asalkan proses pemijahannya benar. Salah satu sentra budi daya ikan hias adalah Kota Tulungagung. Dari kota marmer ini, ribuan mas koki bahkan diekspor ke luar negeri.
Tahap pertama yang paling penting dalam proses pemijahan ikan mas koki adalah pemilihan induk. Jika kita ingin menghasilkan anakan mas koki yang baik, kualitas induk harus benar-benar diperhatikan. Pertamatama, kita harus bisa membedakan mana ikan jantan dan mana ikan betina.
Menurut Sayuti, salah satu peternak ikan mas koki dari Tulungagung, untuk mengetahui ciri-ciri jantan atau betina, cukup melihat sirip bawah bagian depan. Jika mas koki jantan, sirip tersebut akan bertekstur kasar, panjang, bagian tepinya ada gerigi kecil-kecil, dan bentuk tubuhnya langsing. Jika betina, sirip tersebut akan bertekstur halus, pendek, dan bagian tepinya rata serta memiliki bentuk tubuh yang lebih besar daripada mas koki jantan. Induk yang baik hendaknya dipilihkan dari ikan mas koki yang berumur minimal 6 bulan ( kira-kira sebesar kepalan tangan orang dewasa ) dan maksimal 10 bulan karena pada umur itu telur maupun sperma dari induk
dianggap sudah matang dan ikan ini mulai menunjukkan birahinya.


SELAMAT BERLATIH

0 komentar:

online