ISMIYATI

modul 2.7

MODUL 2.7

Standar Kompetensi :Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia
Kompetensi Dasar : 2.7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
Waktu : 4 Jam
Sumber : BSE
Indikator
- Berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan dengan santun
- Memanfaatkan pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif

A. Menggunakan Kata, Bentukan kata, serta Kalimat yang Santun dalam Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi yang baik seseorang dituntut untuk mempertimbangkan situasi berbicara.
Perhatikan contoh berikut!
1. Terima kasih saya ucapkan atas kehadiran Bapak dan Ibu sekalian di tempat ini dalam rangka
memenuhi undangan kami.
2. Makasih, ya, atas kedatangan kamu semua pada perayaan hari ulang tahunku!
3. Thanks berat, ye! Akhirnya, lu pada dateng juga ke sini tuk Menuhin undangan gue.
Kalimat nomor satu digunakan dalam situasi resmi, sedangkan kalimat kedua dan ketiga dalam bentuk situasi umum atau akrab.
B. Memahami Pola Gilir dalam Berkomunikasi
Pemahaman terhadap pola gilir sangat penting dalam keberhasilan berkomunikasi. Komunikasi harus berjalan dua arah (ada yang mendengarkan dan ada yang berbicara). Dengan adanya pola gilir diharapkan komunikasi akan seimbang dan berjalan lancar karena adanya proses pergantian bicara sesuai topik pembicaraan atau sesuai keperluan.
Beberapa sikap yang harus dimiliki ketika menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi antara lain seperti berikut
1. Menghargai mitra bicara.
2. Peka terhadap kesempatan
3. Sadar akan relevansi pembicaraan
4. Memilih kata yang tepat
C. Penerapan Pola Gilir dalam Berbagai Situasi
Menerapkan pola gilir komunikasi dapat terjadi pada situasi-situasi berikut.
(1) Suasana kehidupan sehari-hari, seperti di rumah tangga, di sekolah, di pasar, di kantor , di
arisan dan sanggar.
(2) Diskusi kelompok, seperti di sekolah dan di kampus, kegiatan pramuka, dan di dunia kerja.
(3) Film atau sinetron
(4) Naskah drama dan pementasan drama

Berikut beberapa contoh penerapan pola gilir dalam berkomunikasi.
1. Penerapan Pola Gilir dalam Diskusi
Diskusi adalah bentuk kegiatan berbicara dalam rangka membahas sesuatu masalah secara teratur dan terarah. Diskusi bertujuan mencari jalan keluar, pemecahan masalah, membuat keputusan, atau simpulan. Untuk dapat memahami pola gilir berkomunikasi dalam satu diskusi, kita harus memahami lebih dahulu hal-hal yang berkaitan dengan diskusi. Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan diskusi, antara lain sebagai berikut.
a. Unsur-Unsur Diskusi
Unsur-unsur yang terlibat dalam diskusi, adalah sebgai berikut.
(1) Pemimpin/Moderator, bertugas merencanakan dan memper siapkan dengan teliti topik diskusi, membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi, serta menutup diskusi.
(2) Sekretaris, bertugas mencatat jalannya diskusi, masalah-masalah yang dilakukan peserta, saran maupun jawaban penyaji dari awal sampai akhir.
(3) Penyaji/pemakalah/pemrasaran, bertugas menyampaikan pembahasan dengan sistematis, mudah dipahami, tidak menyinggung peserta, terbuka, dan bersikap objektif dalam meninjau suatu persoalan.
(4) Peserta diskusi, bertugas menanggapi, memberi masukan, dan lain-lain.

b. Jenis-jenis diskusi
Berdasarkan ruang lingkupnya, diskusi dibedakan seperti berikut.
(1) Diskusi kelompok, adalah jenis diskusi yang biasa dilakukan di
dalam kelas untuk membahas suatu masalah.
(2) Diskusi panel, adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang
(yang disebut panel) yang membahas suatu topik yang menjadi
perhatian umum di hadapan khalayak/pendengar,penonton.
Khalayak diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan
pendapat.
(3) Seminar, adalah pertemuan untuk membahas suatu masalah di
bawah pimpinan ahli (misalnya guru besar atau pakar)
(4) Simposium, adalah pertemuan dengan beberapa pembicara yang
mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang
beberapa aspek dari topik yang sama.
(5) Kongres, adalah pertemuan wakil organisasi untuk mendiskusikan
dan mengambil keputuan mengenai pelbagai masalah.
(6) Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau
bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
(7) Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli atau pakar untuk
membahas masalah praktis atau yang bersangkutan dengan
pelaksanaan di bidang keahliannya.
(8) Sarasehan adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan
pendapat para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang

c. Teknik dan Tahapan dalam diskusi
Teknik diskusi berkaitan dengan bentuk dan jenis diskusi. Untuk tatanan sekolah, bentuk diskusi cukup bersifat umum dan sederhana. Susunan tempat duduk dalam diskusi dapat dilihat pada skema berikut.














TUGAS KELOMPOK
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4–5 orang. Kemudian,tetapkanlah masing-masing anggota menjadi pemeran tokoh drama berjudul “Tangis” di atas. Lakonkanlah naskah drama tersebut dengan penghayatan dan penerapan pola gilir yang tepat!
2. Buatlah daftar acara dengan pengantar dan komentar di setiap acara,kemudian 2 orang anggota kelompok menjadi pembawa acara yang membacakan acara dengan menerapkan pola gilir yang tepat.
II. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Jelaskan pendapatmu mengapa pemahaman konsep pola gilir sangat penting dalam
keberhasilan dalam komunikasi!
2. Jelaskan apa yang dimaksud pola gilir dalam berkomunikasi!
3. Jelaskan beberapa sikap yang harus dimiliki ketika menerapkan pola gilir dalam komunikasi!
4. Jelaskan dalam situasi apa saja kita perlu menerapkan pola gilir!
5. Jelaskan manfaat diskusi!
6. Sebutkan jenis-jenis diskusi yang kamu ketahui!
7. Jelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam diskusi!
8. Jelaskan empat tahap yang harus dilalui dalam diskusi!
9. Carilah penggalan drama. Kemudian, perankan drama tersebut dengan menerapkan pola gilir!
10. Buatlah contoh susunan tempat duduk dalam diskusi dalam bentuk skema!

0 komentar:

online