ISMIYATI

modul 3.5

MODUL 3.5
Standar Kompetensi :Berkomunkasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Unggul
Kompetensi Dasar : Menulis laporan ilmiah sederhana
Waktu :4 jam
Sumber : BSE
Indikator
- Merumuskan judul sebagai topik bahasan
- Menyusun sistematika laporan
- Merencanakan rancangan isi laporan

A. Pengertian Laporan
Laporan ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melakukan tugas yang diberikan.
Tulisan atau karangan yang penyusunnya didasarkan pada ilmu pengetahuan.
Laporan dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya, laporan dibedakan menjadi laporan formal dan laporan informal.
Ciri-ciri karya ilmiah:
MOSAL ( menarik,objektif,sistematis,argumentif dan lugas)
B. Sistematika Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap.
Laporan ilmiah atau laporan formal terdiri atas :
1. Bagian awal, terdiri atas :
a. Halaman judul: judul, maksud,/tujuan penulisan, identitas penulis,instansi asal, kota
penyusunan dan tahun.
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Prakata;
f. Daftar isi;
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar grafik (jika ada)
i. Daftar gambar (jika ada)
j. Abstak : uraian singkat tentang isi laporan
2. Bagian Isi
a. Bab I Pendahuluan berisi tentang
(1) Latar belakang
(2) Rumusan masalah
(3) Tujuan
(4) Metode
(5) Sistematika Penyajian
b. Bab II : Pembahasan
e. Bab III : Penutup
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Daftar Lampiran
c. Indeks : daftar istilah
C. Langkah-Langkah Membuat Laporan
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan dengan matang.
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1. Menetapkan tujuan laporan
Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan siapa yang akan membaca laporan
tersebut
2. Menentukan Bahan Laporan
Bahan-bahan laporan yang dapat digunakan adalah:
(1) surat-surat keputusan
(2) notulen hasil rapat
(3) buku-buku pedoman
(4) hasil kegiatan
(5) hasil penelitian
(6) hasil diskusi
3. Menentukan cara penngumpulan data
Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
(1) Membuat petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang menjelaskan sasaran dan penyesuaian
kegiatan.
(2) Melakukan wawancara
(3) Mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan
(4) Penyusunan daftar pengecekkan untuk melihat data yang ada dan yang tidak ada.
4. Mengevaluasi Data
Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu simpulan.
5. Membuat Kerangka Laporan
Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika laporan.
D. Teknik Pengutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang ahli,penulis, dan ucapan seorang terkenal. Dalam penulisan karya ilmiah,kutipan dipergunakan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian atau untuk membuktikan apa yang dituliskan.Menurut jenisnya, ada dua macam kutipan, yaitu kutipan langsung(lengkap) dan kutipan tidak langsung (isi). Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata,kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Kutipan tidak langsung adalah pinjaman dari seorang penulis atau tokoh terkenal yang berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Dalam kutipan dicantumkan sumber informasi kutipan.Sumber informasi berisi nama,tahun,dan halaman.
Sumber dapat disajikan sebagai berikut:

1. Kutipan Langsung
Ada dua cara membuat kutipan langsung, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
a. Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek, panjangnya tidak lebih dari empat baris tulisan kutipan ini langsung diintegrasikan dengan teks,diapit dengan tanda kutip,.Jarak antara baris dengan baris kutipan dua spasi,dan disertai sumber informasi catatan pustaka nama singkat pengarang,tahun terbit dan nomor halaman yang ditulis dalam tanda kurung.
Contoh:
Amalia (1999:12) menyimpulkan “Ada hubungan yang erat antara kemampuan berbahasa

dan lingkungan sosial tempat tinggal pemakai bahasa”
b. Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari empat baris tulisan. Kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak dua setengah spasi jarak baris dengan baris kutipan satu spasi, kutipan boleh atau tidak diapit tanda kutip. Kutipan disertai sumber informasi kutipan catatan pustaka yaitu nama singkat pengarang ,tahun terbit dan nomor halaman yang ditulis dalam tanda kurung.
Seluruh kutipan menjorok 5-7 ketukan.
Contoh:
Suria sumantri (1987:165) mengemukakan bahwa :
“Perbedaan utama antara manusia dan binatang, terletak pada kemampuan manusia untuk mengambil jalan melingkar dalam mencapai tujuannya. Seluruh pikiran binatangdipenuhi
oleh kebutuhan yang menyebabkan mereka secara langsung mencari objek yang diinginkannya atau membuang benda yang menghalanginya. Dengan demikian, sering kita melihat seekor monyet yang menjangkau secara sia-sia benda yang dia inginkan; sedangkan manusia yang paling primitive pun telah tahu mempergunakan bandringan, laso, ataumelempar dengan batu. Manusia sering disebut homo faber,makhluk yang membuat alat. Kemampuan membuat alat itu dimungkinkan oleh pengetahuan itu juga membutuhkan alat-alat. Kemampuan membuat alat itu dimungkinkan oleh pengetahuan. Berkembangnya pengetahuan itu juga membutuhkan alat-alat.”
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dikemukakandengan bahasa penulis sendiri. Kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip, langsung diintegrasikan dengan teks, jarak spasi dalam kutipan dua spasi, disertai sumber informasi catatan pustaka.
Contoh:
Herawati (1999:31) menyimpulkan bahwa siswa jurusan ekstra memiliki kemampuan menulis karya ilmiah yang lebih baik daripada siswa jurusan sosial.
E. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau sebagian dari tulisan yang sedang dibuat.
Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota tempatpenerbitan, dan nama penerbit. Penulisan daftar pustaka, secara umum adalah sebagai berikut.
1. Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,.....) berturut-turut dariatas ke bawah tanpa menggunakan angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.
2. Cara penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut adalah sebagaiberikut:
a. Penulisan nama pengarang
Nama pengarang bagian belakang (nama akhir atau nama keluarga)ditulis lebih dahulu, diikuti tanda koma baru nama bagian depankemudian diikuti titik.
b. Menuliskan tahun terbit buku, diikuti tanda titik
c. Menuliskan judul buku, diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring, diikuti tanda titik
d. Menuliskan tempat atau kota penerbitan, diikuti tanda titik dua.
e. Menuliskan nama penerbit dan diikuti tanda titik
3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya, sumber ditulis dari
buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit kemudian.
4. Bila tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.
5. Jarak antara baris dan baris untuk satu referensi adalah satu spasi tetapi jarak antara pokok
dengan pokok dua spasi.
6. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus
dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.
7. Apabila sebuah referensi ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya satu nama yang dicantumkan dalam daftar pustaka dengan susunan nama terbalik. Untuk nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.
Contoh:
Arifin,Bustanul dkk.1986.Sastra Indonesia.Bandung:Lubuk Agung.
Suparni.2004.Bahasa dan sastra Indonesia.Bndung:Aditya.
S.Erien Komarudin dan Atih Supriatih.2004.Panduan Kreatif Bahasa Indonesia.Bogor: Yudhistira.
Selain ketentuan di atas, ada ketentuan-ketentuan khusus sebagai berikut.
1. Surat kabar sebagai sumber acuannya.
Nama pengarang dimulai nama akhir,tahun terbit,judul artikel diberi tanda kutip,nama surat
kabar ,tanggal terbit,tempat surat kabar terbit.
Contoh:
Eko.2008.”Kejagung Tolak Auditor Lain”.Koran Jakarta.15 November 2008.Jakarta.
F. Teknik Penulisan Istilah (Indeks)
Dalam setiap karya ilmiah, terdapat banyak istilah yang digunakan.Istilah- istilah tersebut dipergunakan untuk memberi penguatan atau dukungan agar tulisan berbobot dan ilmiah.
Istilah-istilah yang dipergunakan dalam suatu tulisan biasanya dikumpulkan di bagian akhir. Bagian daftar istilah disebut indeks.
G. Format Penulisan Laporan Ukuran dan Jenis Kertas
Format penulisan sesuai dengan sistematika laporan formal di atas.
Adapun teknik penulisan meliputi hal-hal sebagai berikut
1. Margin
Perhatikan gambar berikut ini:



2. Spasi
Secara umum keseluruhan tulisan menggunakan spasi ganda.
3. Penomoran
Penomoran meliputi penomoran halaman, bab, subbab, dan rincian uraian.
a. Penomoran Halaman
Halaman-halaman pendahuluan diberi nomor dengan menggunakan angka romawi kecil. Halaman-halaman isi dan penunjang menggunakan angka arab. Letak penomoran halaman
ditempatkan di tengah dan dua spasi di atas margin bawah.
b. Penomoran Bab dan Subbab
Penomoran mempergunakan penanda urutan sebagai berikut.
(1) Tingkat pertama dengan tanda: I, II, III, IV, V, dan seterusnya.
(2) Tingkat kedua dengan tanda: 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, dan seterusnya.
(3) Tingkatan ketiga dengan tanda: 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, 1.1.3, 1.1.4,1.1.5,dan seterusnya.
(4) Tingkatan keempat dengan tanda: 1.1.1.1, 1.1.1.2, 1.1.1.3,1.1.1.4, dan seterusnya.
(5) Tingkatan kelima dengan tanda: 1.1.1.1.1, 1.1.1.1.2, 1.1.1.1.3,1.1.1.1.4, dan seterusnya.

4. Tabel atau Gambar
a. Tabel
Sebuah tabel terdiri atas nomor dan judul tabel.Nomor tabel ditulis dengan angka arab. Penomoran tabel menurut bab, misalnya nomor tabel 2.1, artinya tabel tersebut tabel pertama yang ada pada bab kedua. Judul harus ditulis dengan huruf kapital.
b. Gambar
Istilah gambar mencakup di dalamnya diagram bundar, batang,garis, histogram, dan sebagainya. Gambar harus diberi nomor dan judul. Pemberian nomor dan judul tidak berbeda dengan
pemberian nomor dan judul pada tabel. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar.

5. Bahasa
Bahasa yang dipergunakan dalam laporan ilmiah harus mengandung kejelasan dan reproduktif. Untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah.
6. Jenis Kertas
Jenis kertas yang dipakai adalah jenis HVS, ukuran folio, atau kuarto bergantung aturan yang
telah ditetapkan
Contoh laporan ilmiah sederhana:
Laporan Penelitian
Magang sebagai Jembatan Mobilitas Sosial
dari Petani menjadi Perajin
I. Pendahuluan
Perajin sering dipandang memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada petani. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa seorang perajin biasanya bekerja di dalam rumah, terlindung dari terik sinar matahari sehingga suasananya tampak nyaman. Sebaliknya, petani harus bekerja di sawah, di bawah sengatan sinar matahari, dan kadangharus bergumul dengan kotoran-kotoran yang berbau tidak sedap.Oleh karena itu, tidak berlebihan jika sebagian masyarakat pedesaan masih menganggap bahwa pekerjaan perajin lebih berprestise daripada petani meskipun hanya menjadi perajin industri kecil dengan skala usaha yang masih terbatas.
Lapangan pekerjaan di sektor industri kecil yang makin terbuka
menyebabkan terjadinya mobilitas sosial dari petani menjadi perajin. Meskipun sebenarnya mereka belum memiliki keahlian yang memadai,terlebih lagi tingkat pendidikan mereka sebagian besar (73%) masih berpendidikan SD ke bawah. Oleh karena itu, tidak mengherankan
bahwa produktivitas kerja dan hasil yang mereka peroleh masih rendah. Berkaitan dengan hal di atas, perlu diadakan penelitian yang saksama mengenai mobilitas sosial dan petani menjadi perajin. Dalam laporan ini, objek penelitiannya adalah masyarakat pedesaan di sekitas
Surakarta, Jawa Tengah.
II. Tujuan Penelitian
1. Menelaah penyebab terjadinya mobilitas sosial dari petani menjadi perajin.
2. Memberikan penyadaran pada masyarakat dampak industrilialisasi.
III. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei secara kualitatif dengan cara melakukan wawancara dengan narasumber. Digunakannya metodologi kualitatif agar hasil yang dicapai benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun langkah-langkah kerjanya
sebagai berikut.
1. Menentukan objek penelitian
2. Melakukan wawancara dengan narasumber
3. Mengklasifikasi masalah
4. Merumuskan masalah
5. Memberikan solusi/simpulan
IV. Hasil Penelitian
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, ada beberapa factor yang menyebabkan mobilitas sosial dari petani menjadi perajin melalui proses magang sebagai berikut.
1. Pengaruh media masa
Media massa baik berupa media elektronik maupun cetak telah membawa pengaruh yang besar terhadap pola pikir masyarakat pedesaan. Selama ini, media massa selalu mengangkat kesuksesankesuksesan seorang perajin. Dengan demikian, lambat laun opini publik tersebut akhirnya mendorong keinginan petani untuk menjadi perajin.
2. Dukungan sosial keluarga dan masyarakat Keluarga, kerabat dekat, dan komunitas yang melatari kehidupan petani sering memberikan saran dan harapan yang besar untuk menjadi perajin. Mereka selalu memandang orangorang yang telah sukses berkat usaha menjadi seorang perajin industri kecil meskipun mereka masih berstatus magang atau
buruh kontrak.
3. Sistem perekonomian Indonesia yang lebih mengutamakan sector industri daripada pertanian Perekonomian negara kita yang terbawa arus globalisasi dan kepentingan neoliberalisme (para pemilik modal) telah mendorong lajunya industrialisasi. Oleh karena itu, tidak mengherankan
bahwa investasi yang mereka tanamkan lebih mengarah padasektor industri.
4. Tingkat pendidikan yang rendah
Rendahnya tingkat pendidikan mereka dan keahlian yang belum memadai membuat mereka tidak memiliki sistem control diri yang kuat. Konsep diri yang lemah ini menyebabkan mereka
mudah terbawa arus zaman.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan para petani melakukan mobilitas sosial menjadi perajin. Jika tidak ada suatu program penyadaran baik dari pemerintah maupun masyarakat setempat, dapat dipastikan hasil produksi pertanian akan makin berkurang sehingga negara pun akan mengimpor beras dari
luar negeri. Akhirnya, diharapkan penelitian ini mampu memberikan penyadaran pada masyarakat dan dapat menjadi masukan untuk pihak-pihak yang berwenang memberikan kebajikan. Pihak-pihak tersebut misalnya para dewan legislatif dan eksekutif supaya memberikan arahan dan rencana pembangunan yang lebih berpihak pada sektor pertanian, terutama masyarakat miskin pedesaan.
(Sumber : Rank Karsidi, Paedagogia Jilid 3, Nomor 1

Latihan
I. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Laporan!
2. Sebutkan bagian-bagian isi laporan formal!
3. Sebutkan langkah-langkah membuat laporan!
4. Susunlah data di bawah ini menjadi daftar pustaka dengan penulisan yang benar!
Judul : Aliran dan Jenis Cerita Pendek
Pengarang : Korrie Layun Rampan
Penerbit : Balai Pustaka Tahun Terbit:1999 Kota diterbitkan : Jakarta
5. Buatlah contoh kutipan langsung pendek!
6. Buatlah contoh kutipan tidak langsung!
7. Unsur-unsur apa saja yang terdapat di bagian awal laporan!
8. Sebutkan macam laporan yang Anda ketahui!
9. Jelaskan peraturan tentang teknik penulisan atau pengetikan laporan!
10. Sebutkan hal-hal yang dijelaskan di dalam pendahuluan!

II.Susunlah daftar pustaka dengan sumber-sumber sebagai berikut!
1. Buku berjudul Kritik Sastra Indonesia karangan Mursal Esten.Buku itu diterbitkan
oleh penerbit Angkasa Raya di Padang pada tahun 1984.
2. Buku berjudul Argumentasi dan Narasi karangan Dr.Gorys Keraf.Buku itu diterbitkan
oleh Gramedia di Jakarta pada tahun 1992.
3. Buku berjudul Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia karangan Maedar Arsyad
dan Mukti U.S.Buku ini diterbitkan oleh Erlangga di Jakarta pada tahun 1988.
4. Artikel berjudul Pemusnahan Penyu Secara Sistematis ditulis oleh Harry Suryadi.
Artikel itu dimuat dalam harian Kompas,Senin 23 Agustus 1999.
5.Artikel berjudul Bugar dengan Berolah Raga oleh Iqbal Pakula .
Artikel itu dimut dalam Koran Jakarta,Sabtu,15 November 2008.




SELAMAT BERLATIH !!!!!!!!!

0 komentar:

online